Senin, 16 Mei 2016

penawaran

hai!

berikut kami lampirkan penawaran untuk kerja sama
silahkan di baca


regards
Yan

Selasa, 04 Agustus 2015

Ngeblog itu Gampang

Zaman bokap/nyokap kita dulu, konon, untuk agar tulisan dibaca orang lain repotnya bukan main. Gak smua orang yang tulisannya bisa dimuat media massa. Sementara, sebagai catatan harian (diary) hanya sebentuk buku dengan tulisan tangan. Duh, zaman bahuela!


Boro-boro hape, telepon kabel saja gak semua orang punya kok. Tivi pun demikian. Hanya orang tajirlah yang punya barang yang kala itu terbilang mewah. Padahal, menurut cerita nyokap gue, saluran tivi cuma atu! Hanya TVRI doang.


Balik lagi ke soal alat komunikasi.

Orang zaman dulu lebih sering pakai surat. Iya, surat yang ada amplop dan kudu ditempelin perangko. Iya, perangko. Eh, jangan-jangan sekarang ini ada di antara kita yang gak tahu bentuknya perangko. Itu tuh, sejenis materai tetapi khusus untuk berkirim surat. Nominalnya macam-macam; tergantung jenis layanan yang diinginkan. Ada yang cuma 150 perak, ada yang 300 perak ada pula yang 1000 perak. Ih, uang segitu sekarang dapat buat beli apa coba? Padahal, masih kata nyokap gue, perangko yang harganya 1000 itu sudah termasuk jenis kilat khusus. Artinya; surat bakalan cepet nyampainya.


Tepi cepet zaman itu jangan dibandingin dengan kecepatan zaman sekarang. Yang sekali klik, email langsung diterima. (kata email itu lebih ngetop ketimbang surel sebagai istilah lokal, seperti halnya online lebih akrab di istilah dibanding daring. Wah, ketahuan dong, kita lebih suka pakai bahasa asing daripada bahasa Indonesia.)


Sekarang tentang buku harian atawa Diary. Ada lho ya yang nulis diary itu bukan melulu curhat yang diam-diam (karena malu kalau disampaikan kepada teman, jadilah buku diary itu sebgai teman curhat. Iya, sih, salah orang untuk ngluarin kata hati, bisa jadi kita malah di-bully). Selain sebgai sahabat, diary bisa dijadiin tempat untuk menulis imajinasi. Bisa puisi, esai atau lain-lain. Nah, untuk yang ini sebenarnya kan sayang kalau cuman dibaca sendiri. Sayangnya, zaman itu gak ada sarana yang memungkinkan untuk menyebar karya kita secara mudah dan bisa menjangkau secara luas.


Sekarang? Ppeeehhhh..... gampang, sob.

Tinggal bikin emain di Google, buat blog, beres. Apa pun yang kita tulis bisa langsung di-share untuk saat itu juga bisa dibaca orang di sudut antartika, misalnya. (Eh, Tika itu emang penakut ya, tapi hebat. Gara-gara kemana-mana minta diantar, eh pas nemuin tempat yang dingin, jadilah ia menjadi nama benua: Antartika. Coba yang kemana-man minta diantar itu si Mahmud, benuanya kan menjadi Antarmahmud. Hehe.. ngelantur ya?)


Betul, bikin akun blog itu gampang. Yang susah itu bisa secara bertanggung jawah (cieehhh...) untuk secara rutin memposting tulisan di blog yang sudah dibikin. Jangan khawatir, kita gak sendirian kok punya kebiasaan (buruk) itu. Tanyain aja teman-teman loe yang punya blog, taruhan deh, kadang belum tentu sebulan sekali bikin entry baru. Jangan bikin alasan gak sempat. Loe ngibul banget kalau nyampain dalih itu. Akuin aja loe males. Loe bilang gak ada waktu untuk ngeblog, tapi loe betah berjam-jam tengkurap main gadget. Gile loe!


Makanye gue seneng banget pas nemuin blog ini. Dalam hati gue janji (sambil ngangkat dua jari) bakal ngirim artikel lain di sini. Kapan? Ya kapan-kapanlah. Loe juga dong. Mari hujani blog terbuka ini dengan tulisan (asal) kita. Gak apa-apa, walau ngasal, asal jangan jorok.


Gak zaman pelajar tawuran, sob. Itu mah jahiliyah, istilah guru agama gue. Daripada berantem, mending kita ngumpul disini, menghiasi blog ini rame-rame!



Minggu, 02 Agustus 2015

Cita-cita

Gantunglan cita-cita setinggi langit adalah salah satu alasan kenapa
kemudian kita menuliskan cita-cita pada balon lalu melepasnya terbang.
Benarkah balon itu akan mencapai langit atau hanya terbang sebentar
lalu tertiup angin dan ia kemudian tersangkut di tiang listrik? Lalu
dor! Meletus.

Kawan, yang kita bicarakan di atas hanyalah simbol, hanya analogi.
Bahwa yang sejatinya dilakukan adalah langkah lanjutan setelah
cita-cita itu digantungkan. Percuma saja kita menitipkan cita-cita pada
balon ke langit bila tanpa diikuti usaha keras untuk terwujudnya cita-cita itu.
Ya, cita-cita akan indah dikatakan tetapi menjadi hambar manakala
tanpa disertai passion.

Bisa jadi tukang tambal ban di pinggir jalan, atau penggali kabel yang
kerjanya belepotan lumpur itu tidak bercita-cita bekerja demikian. (Zaman
sekolah seperti kita dulu, barangkati beliau-beliau itu berkeinginan
menjadi wartawan, atau arsitek atau bahkan presiden!)
Ups, maaf, bukan berarti kita menganggap pekerjaan mereka tidak baik.
Bukan. Namun, sekali lagi, cita-cita yang tanpa diupayakan secara
sungguh-sungguh akan sangat sulit untuk kesampaian.

NB: ketika menjadi dokter harus lulus dari Fakultas Kedokteran dulu,
dan menjadi tentara atau polisi harus lulus seleksi dan pendidikan
dulu, ada satu cita-cita yang bahkan bisa diwujudkan hari ini. Iya,
sekarang!

Apa itu?
Beruntunglah kalau kalian yang memiliki cita-cita sebagai penulis.
Karena ia bisa langsung dilakukan secepat yang kita inginkan. Dan
waktu terbaik untuk mewujudkan itu adalah saat ini.
Ya, ayo kita menulis dari sekarang!

Minggu, 26 Juli 2015

LOS tanpa Perpeloncoan di SMAN 16

Libur panjang siswa telah usai. Bagi siswa baru, diberlakukan LOS (layanan orientasi siswa) selama tiga hari, yakni mulai Senin besok (27/7) sampai Rabu (29/7). Sebagai persiapan, masing-masing sekolah mengadakan pra-LOS pada Sabtu (25/7). Salah satunya, SMAN 16 Surabaya.

Waka Kesiswaan SMAN 16 Sulistyono menjelaskan, ada 380 siswa baru yang menjalani pra-LOS mulai pukul 07.00-10.00. Pra-LOS bertujuan untuk mempersiapkan LOS mulai besok. Kegiatan yang diberikan kepada siswa baru pun beragam.

"Semua kegiatan positif dan bermanfaat bagi siswa baru. Mereka dikenalkan pada lingkingan sekolah, teman baru, dan pendidikan rohani," terangnya.

Salah satu kegiatan pra-LOS, ucap Sulis, siswa baru menghafalkan himne SMAN 16. Lagu tersebut wajib dinyanyikan secara rutin saat upacara setiap hari Senin. "Selain himne sekolah, siswa dikenalkan yel-yel pelajar Surabaya," paparnya. Hal tersebut bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta dalam diri siswa sebagai pelajar Surabaya.

Dalam pelaksanaan LOS, SMAN 16 membentuk tim khusus. Selain guru, siswa kelas XI dan XII dilibatkan. "Ada rekutmen bagi siswa yang ingin menjadi panitia LOS. Mereka sangat semangat menjadi pendamping adik kelasnya," katanya. Meski begitu, tim guru juga melakukan pemantauan selama LOS.

SMAN 16 memastikan tidak ada kegiatan yang memberikan persyaratan berat maupun perpeloncoan saat LOS. Siswa baru hanya diwajibkan membawa ID card yang sudah ditentukan serta tanam pohon di sekolah pada hari terakhir LOS. "Siswa baru tidak disyaratkan untuk bawa apa-apa yang meberatkan atau yang sulit. Kami memastikan hal itu," lanjut Sulis.

Selain itu, tim guru bakal melakukan pemantauan secara berkala selama LOS. Tujuannya adalah memastikan tidak ada kegiatan perpeloncoan saat LOS.

"Kami mengerti, saat LOS memang biasanya timbul jiwa senioritas dalam kakak kelas. Tapi, kami tim guru memastikan tidak ada kekerasan dalam bentuk apa pun," katanya. Kalau nanti ditemukan pelanggaran, pihak sekolah akan memberikan peringatan.

Ketua OSIS SMAN 16 Irfan Krisna menambahkan, pengarahan untuk panitia LOS disiapkan jauh-jauh hari. Dia mengungkapkan, seluruh kegiatan LOS tidak mengandung kekerasan, melainkan memberikan dampak positif kepada siswa baru. Misalnya, siswa baru nanti diimbau untuk membawa bekal sarapan pagi. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kebiasaan sarapan pagi sebelum mengawali aktifitas sehari-hari. (bri/c19/ai)

(Sumber: Metropolis/Jawa Pos edisi Minggu 26 Juli 2015. Judul asli artikel: SMAN 16 Nyanyi Himne, SMAN 20 Adakan TPA).




Kamis, 16 Juli 2015

Mari Menulis Yuk!

Hai apa kabar kawan-kawan Sixteenagers?

Setelah libur panjang, kami harap kamu semua makin seger. Makin semangat dalam belajar. Ya, anggap saja libur panjang kemarin sebagai sarana menambah amunisi dalam menghadapi hari dan kelas baru. Ohya, bagi anak baru di kelas X, selamat ya; kamu sekarang telah menjadi keluarga besar Sixteenagers!

Nah, kalau sebelumnya kamu-kamu cuma bisa baca segala hal tentang sekolah kita di website dan blog secara satu arah, di sini (iya, di blog ini) kamu-kamu bisa kirim tulisan tentang apa saja yang  terjadi di sekolah kita tercinta ini. Tetapi yang positif ya...

Anggap saja blog ini sebagai tempat bagi kamu untuk mengekspresikan diri. Kamu bisa kirim cerpen, puisi, resensi buku atau artikel menarik yang sayang banget kalau cuma kamu simpan pada folder gadgetmu. Dengan dimuat disini, paling tidak, kamu bisa menunjukkan sisi lain dari dirimu. Dan, siapa tahu, setelah itu dibaca oleh guru-guru kita, beliau-beliau itu bisa memberi added value pada kita. Asyik kan? Tapi jangan lupa sertakan data diri ya. (Nama, kelas, ya gitu-gitu itu-lah)

Sekarang, bagaimana dong caranya kirim artikel atau foto di blog ini?

Jangan khawatir, gampang saja kok caranya. Kamu cuma kirim naskah kamu ke email: smansixteen.surabaya@blogger.com. Iya sih, agar tulisan yang dipuplikasikan nanti tidak terlalu 'bau sampah' (ih, masa segitunya sih?!), kami mesti menyaring dulu artikel yang masuk. Tujuannya agar ketika dimuat, ia sudah menjadi makin enak saja dibaca. Ohya, satu lagi, diharapkan tulisan yang kamu kirim itu tidak berbau SARA, tidak menyudutkan sekolah, teman dan atau guru-guru kita. Pendek kata, mari jadikan blog ini untuk belajar, khususnya belajar menulis sekaligus bertanggung jawab terhadap apa yang kita tulis.

Setuju, kan?
Oke, kalau setuju, silakan segera kirim artikel kamu. Jadilah orang pertama yang mengisi ruang ini. Banyak lho bahan yang bisa kamu jadikan tulisan. Ya, misalnya, usaha keras kamu supaya naik kelas, pengalaman persiapan LOS, atau suka-duka mengikuti TPA sebelum masuk ke SMAN 16 Surabaya ini. Dan sebagainya, dan seterusnya.

Oke, kami tunggu ya....
Salam.